Konsul Jenderal Tiongkok di Medan, Zhang Min menuliskan artikel "Melangkah untuk Membangun Impian Menuju Masa Depan" di media utama wilayah kekonsuleran
2022-11-28 10:56

Dari tanggal 23 hingga 26 November, Konsul Jenderal Tiongkok di Medan, Zhang Min menuliskan artikel yang berjudul "Melangkah untuk Membangun Impian Menuju Masa Depan" dan diterbitkan di media utama bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin di wilayah kekonsuleran, seperti "Harian Analisis", "Lampung Post", "Radar Lampung", "Guo Ji Ri Bao" , "Harian Umum Perdamaian", "Xunbao", "Hao Bao", "Ju Gang Xing Bao", yang memperkenalkan semangat Kongres Nasional PKT ke-20, peluang pembangunan baru yang dihadapi perkembangan hubungan Tiongkok-Indonesia, serta pekerjaan yang dilakukan oleh Konsulat Jenderal Tiongkok untuk mengimplementasikan konsensus yang dicapai oleh kedua kepala negara dan mendorong pendalaman dan soliditas kemitraan strategis komprehensif Tiongkok-Indonesia. Artikel tersebut mendapat perhatian dan pujian dari seluruh kalangan masyarakat di wilayah kekonsuleran.  Teks lengkapnya adalah sebagai berikut:

▲ Harian Analisa

▲ Lampung Post

▲ Radar Lampung

▲ Guojiribao

▲ Hepingribao

▲ Xunbao

▲ Haobao

▲ Henpo Palembang

Melangkah untuk Membangun Impian Menuju Masa Depan

Konsul Jenderal RRT di Medan Zhang Min

Musim gugur Oktober 2022 adalah bulan yang luar biasa. Pada tanggal 23 Oktober, Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-20 berhasil menyelesaikan berbagai agenda dan misi mulianya serta berakhir dengan sukses di Beijing. Sebuah partai politik Marxisme yang telah melewati satu abad perjuangan, yang bertekad untuk berkomitmen pada tujuan besar bangsa Tiongkok di masa depan, berkomitmen pada tujuan mulia perdamaian dan pembangunan manusia, telah menyerukan pembangunan komprehensif negara sosialis modern dan dorongan komprehensif peremajaan besar bangsa Tiongkok.

Ini adalah konferensi yang sangat penting yang diselenggarakan oleh Partai Komunis Tiongkok untuk menyatukan dan memimpin rakyat Tiongkok dalam perjalanan baru untuk membangun negara sosialis modern secara menyeluruh dan bergerak menuju tujuan keseratus kedua. Konferensi tersebut dengan jelas menyatakan bahwa Partai Komunis Tiongkok harus menjunjung tinggi bendera sosialisme dengan karakteristik Tiongkok dalam perjalanan baru, sepenuhnya menerapkan ideologi sosialis dengan karakteristik Tiongkok di era baru, meneruskan semangat pembangunan partai, percaya diri dan perbaikan diri, tetap berinovasi, bekerja keras, dan berani maju, untuk pembangunan komprehensif negara sosialis modern dan mendorong peremajaan besar bangsa Tiongkok secara komprehensif. Dalam kongres ini telah dipilih Komite Pusat dan Komisi Pusat Inspeksi Disiplin yang baru, kemudian mengeluarkan resolusi atas laporan Komite Pusat ke-19, resolusi tentang laporan kerja Komisi Pusat Inspeksi Disiplin ke-19, dan resolusi "Pasal-Pasal Partai Komunis Tiongkok (Amandemen)”. Keputusan dan pengaturan yang dibuat dalam konferensi dan hasil yang dicapai pasti akan memainkan peran yang sangat penting dalam membimbing dan menjamin pembangunan komprehensif negara sosialis modern, mendorong peremajaan besar bangsa Tiongkok secara komprehensif, serta memenangkan kemenangan baru bagi sosialisme dengan karakteristik Tiongkok.

Dalam laporannya, Presiden Xi Jinping merangkum perubahan besar dalam sepuluh tahun sejak Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-18. Dalam sepuluh tahun terakhir, Tiongkok telah mengalami tiga peristiwa besar yang sangat nyata dan memiliki makna sejarah yang mendalam bagi Partai Komunis Tiongkok dan rakyat Tiongkok: Pertama, merayakan seratus tahun berdirinya Partai Komunis Tiongkok. Kedua, sosialisme dengan karakteristik Tiongkok telah memasuki era baru. Ketiga, menyelesaikan tugas bersejarah yaitu pengentasan kemiskinan, membangun masyarakat cukup makmur secara menyeluruh, dan mencapai tujuan seratus tahun pertama. Selama sepuluh tahun terakhir di era baru, kekuatan ekonomi Tiongkok telah mencapai perubahan yang bersejarah, PDB telah meningkat dari 54 triliun RMB menjadi 114 triliun RMB, total ekonomi dunia telah meningkat dari 11,3% menjadi 18,5%, tetap bertahan di peringkat kedua dunia; PDB per kapita meningkat dari 39.800 RMB menjadi 81.000 RMB; total hasil biji-bijian menempati urutan pertama di dunia, ketahanan pangan dan ketahanan energi lebih dari 1,4 miliar penduduk terjamin;skala industri manufaktur dan cadangan devisa menempati urutan pertama di dunia; pembangunan jaringan kereta api berkecepatan tinggi dan jalan tol juga merupakan yang terbesar di dunia.

Transformasi besar era baru dalam sepuluh tahun merupakan tonggak penting dalam sejarah partai, sejarah Tiongkok baru, sejarah reformasi dan keterbukaan, sejarah perkembangan sosialis, dan sejarah perkembangan bangsa Tiongkok. Partai Komunis Tiongkok, yang telah melewati satu abad perjuangan, telah menjadi semakin kuat dalam penempaan revolusioner, kepemimpinan politik, kepemimpinan ideologis, organisasi massa, dan daya tarik sosialnya telah ditingkatkan secara signifikan, hal ini telah memelihara ikatan darah daging antar rakyat, dan dalam proses sejarah perubahan besar dunia, selalu berada di garis depan zaman. Di bawah kepemimpinan Partai Komunis Tiongkok, pembangunan Tiongkok memiliki landasan material yang lebih kokoh dan jaminan kelembagaan yang lebih lengkap, dan realisasi peremajaan besar bangsa Tiongkok telah memasuki proses sejarah yang tidak dapat diubah. Modernisasi Tiongkok memberikan pilihan baru bagi manusia untuk mewujudkan modernisasi. Partai Komunis Tiongkok dan rakyat Tiongkok memberikan lebih banyak dan lebih baik dalam kebijaksanaan Tiongkok, solusi Tiongkok, dan kekuatan Tiongkok untuk memecahkan masalah bersama yang sedang dihadapi, serta memberikan kontribusi baru dan lebih besar dalam perdamaian dan pembangunan manusia.

Memasuki era baru dan memulai perjalanan baru; misi Partai Komunis Tiongkok adalah menyatukan dan memimpin masyarakat dari semua kelompok etnis untuk membangun negara sosialis modern yang kuat secara menyeluruh, mencapai tujuan seratus tahun kedua, dan secara komprehensif mendorong peremajaan besar bangsa Tiongkok dengan modernisasi gaya Tiongkok. Untuk membangun negara sosialis modern yang besar secara menyeluruh, pengaturan strategis secara keseluruhan akan mengambil dua langkah: dari tahun 2020 hingga 2035, mewujudkan modernisasi sosialis secara mendasar; dari tahun 2035 hingga pertengahan abad ini, membangun negara sosialis modern yang makmur, kuat, demokratis, berbudaya, harmonis, indah. Membangun negara sosialis modern secara menyeluruh adalah pekerjaan mulia dan berat, yang memiliki masa depan cerah dan tanggung jawab yang besar. Lima tahun ke depan akan menjadi periode kritis bagi Tiongkok untuk mulai membangun negara sosialis modern secara menyeluruh. Dalam perjalanan ke depan, Tiongkok akan terus menegakkan dan memperkuat kepemimpinan keseluruhan partai, mempertahankan jalan sosialisme dengan karakteristik Tiongkok, mematuhi filosofi pembangunan yang berpusat pada rakyat, terus memperdalam reformasi dan keterbukaan, dan terus mendorong semangat perjuangan. Kami akan memperkuat kepercayaan diri, memperkuat langkah, dan terus meraih kemenangan baru dalam membangun negara sosialis modern secara menyeluruh.

Tiongkok yang terus bergerak menuju modernisasi pasti akan memberikan lebih banyak peluang bagi dunia, menyuntikkan dorongan yang lebih kuat ke dalam kerja sama internasional, dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi kemajuan seluruh umat manusia. Saat ini, perubahan dunia, zaman, dan sejarah sedang berlangsung dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tren sejarah perdamaian, pembangunan, kerjasama, dan menang bersama tidak dapat ditolak. Pada saat yang bersamaan, masyarakat juga menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pada Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-20, Presiden Xi Jinping dengan jelas menyatakan kepada dunia: Tiongkok akan selalu mematuhi kebijakan luar negeri untuk menjaga perdamaian dunia dan mendorong pembangunan bersama, dan berkomitmen untuk membangun komunitas senasib umat manusia. Di bawah kepemimpinan dan dorongan presiden Xi Jinping, pembangunan komunitas senasib umat manusia telah membuat kemajuan substansial di semua bidang dan arah dari nasional ke regional, dari bilateral ke multilateral. Inisiatif Sabuk dan Jalan telah menjadi produk dan platform publik internasional yang populer bagi kerja sama internasional. Inisiatif Pembangunan Global dan Inisiatif Keamanan Global telah memberikan dorongan baru untuk memelihara perdamaian dunia dan mendorong pembangunan bersama.

Setelah Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-20 berhasil diselenggarakan, Presiden Indonesia Joko Widodo dan para pemimpin partai politik besar Indonesia satu demi satu mengucapkan selamat kepada Tiongkok, dengan tulus memuji pencapaian pembangunan Tiongkok. Semua lapisan masyarakat di Indonesia umumnya mengatakan bahwa, Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-20 telah secara ilmiah merencanakan tujuan, misi dan kebijakan utama bagi perkembangan masa depan partai dan negara Tiongkok, dan akan membawa peluang baru bagi kerjasama Tiongkok dan Indonesia. Masyarakat dan komunitas Tionghoa di Indonesia dan dalam wilayah kerja kekonsuleran Konsulat Jenderal Tiongkok di Medan juga menyampaikan ucapan selamat atas suksesnya penyelenggaraan Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-20, dan satu demi satu juga mengungkapkan bahwa, sebagai keturunan Tionghoa perantauan merasa bangga dan yakin bahwa Partai Komunis Tiongkok akan memimpin rakyat dari semua kelompok etnis di Tiongkok untuk membangun negara sosialis modern yang kuat secara menyeluruh, terus bergerak maju untuk mewujudkan tujuan seratus tahun kedua, dengan modernisasi ala Tiongkok secara menyeluruh mendorong kebangkitan besar bangsa Tionghoa, menyatukan putra putri Tionghoa di dalam maupun di luar negeri bersama mewujudkan impian Tiongkok.

Diplomasi negara besar berkarakteristik Tiongkok memulai perjalanan baru setelah suksesnya penyelenggaraan Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-20. Presiden Xi Jinping memulai kunjungan ke Asia Tenggara yang menarik perhatian dunia, memenuhi undangan dan mengunjungi pulau Bali, Indonesia untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-17 G20 dan mengunjungi Bangkok, Thailand untuk menghadiri Pertemuan Para Pemimpin Ekonomi APEC (AELM) ke-29. Dalam menghadapi mata dunia yang penuh dengan kekhawatiran dan harapan, Presiden Xi Jinping sekali lagi menyuarakan suara Tiongkok, mengemukakan rencana Tiongkok, menyerukan kepada semua negara untuk membangun kesadaran komunitas senasib sepenanggungan umat manusia, menginisasikan perdamaian, pembangunan, kerja sama dan hasil yang saling menguntungkan, membiarkan persatuan menggantikan perpecahan, kerja sama menggantikan konfrontasi, toleransi menggantikan pengucilan, serta mendorong pembangunan global yang lebih toleran, lebih inklusif dan lebih tangguh.

Indonesia adalah negara besar yang sedang berkembang, merupakan perwakilan utama atas negara-negara dengan pasar yang sedang berkembang dan merupakan negara dengan populasi umat Muslim terbesar di dunia, serta juga merupakan tempat di mana Presiden Xi Jinping pertama kali mengusulkan inisiatif “Jalan Sutra Maritim Abad ke-21”. Pada bulan Juli tahun ini, Presiden Jokowi mengunjungi Tiongkok, dan dua negara menetapkan arah umum pembangunan bersama komunitas senasib sepenanggungan Tiongkok dan Indonesia. Kali ini, Presiden Xi Jinping menjadikan Indonesia sebagai negara pertama yang dikunjungi setelah penyelenggaraan Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-20 selesai, yang sekali lagi menonjolkan tingginya tingkat dan kekhususan hubungan bilateral dua negara. Presiden Xi Jinping dan Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral di sela-sela KTT G20, dan kedua belah pihak mengeluarkan penyataan bersama dan menandatangani rencana aksi lima tahun yang baru untuk kerja sama kemitraan strategis komprehensif, yang selanjutnya mengkonsolidasikan konsensus penting dalam membangun komunitas senasib sepenanggungan Tiongkok dan Indonesia, sepakat menjadikan peringatan 10 (sepuluh) tahun pembentukan kemitraan strategis komprehensif Tiongkok – Indonesia di tahun depan sebagai peluang untuk menciptakan pola baru kerja sama tingkat tinggi. Tahun depan juga merupakan peringatan 10 (sepuluh) tahun pembangunan bersama inisiatif “Sabuk dan Jalan”, pemimpin dua negara secara tegas menyinergikan inisiatif “Sabuk dan Jalan” dan gagasan “Poros Maritim Dunia” dua pihak, bersama menyaksikan uji coba pengoperasian Kereta Api Cepat Jakarta – Bandung. Kereta Api Cepat Jakarta – Bandung merupakan kereta api berkecepatan tinggi pertama di Asia Tenggara, dan juga merupakan pertama kalinya Tiongkok menerapkan keseluruhan sistem, elemen dan rantai industri kereta api cepat sepenuhnya di luar negeri, jika proyek ini selesai dibangun, maka waktu tempuh antara Jakarta dan Bandung akan berkurang dari 3 (tiga) jam lebih menjadi 40 (empat puluh) menit. Pimpinan dua negara juga sepakat untuk mendorong pembangunan proyek unggulan baru seperti “Koridor Ekonomi Komprehensif Regional” dan Kawasan Industri Hijau. Penandatangan rangkaian dokumen kerja sama bidang ekonomi dan perdagangan, ekonomi digital, pelatihan kejuruan, pertanian, kesehatan dan bidang lainnya antara dua negara sepenuhnya mencerminkan ketangguhan dan vitalitas kuat dari Tiongkok dan Indonesia dalam membangun komunitas senasib sepenanggungan umat manusia.

Tiongkok dan Indonesia bersama merupakan negara besar yang sedang berkembang dan merupakan negara dengan perekonomian yang sedang berkembang yang penting. Kedua negara memiliki tahap perkembangan yang mirip, dengan kepentingan bersama yang saling berhubungan, serta jalur gagasan yang saling terkoneksi, dengan mempertaruhkan masa depan dan takdir, membangun komunitas senasib sepenanggungan Tiongkok dan Indonesia merupakan aspirasi dan harapan bersama dua bangsa. Saat ini, Tiongkok telah memulai perjalanan baru membangun negara sosialis modern secara menyeluruh dan sedang bergerak maju dalam mewujudkan tujuan seratus tahun kedua, dan rakyat Indonesia juga sedang aktif bekerja keras untuk mencapai tujuan seratus tahun berdirinya negara di tahun 2045. Kedua negara sedang berada pada tahap penting pembangunan dan kebangkitan. Impian Tiongkok dan Indonesia saling terhubung, kerja sama dua negara memiliki vitalitas kuat dengan potensi yang tidak terbatas dengan masa depan yang lebih cerah. Perkembangan hubungan Tiongkok – Indonesia yang sehat tidak hanya sejalan dengan kepentingan bersama kedua negara dalam jangka panjang, tetapi juga akan berdampak positif dengan jangkauan yang luas di tingkat regional maupun global. Dipercaya bahwa di bawah kepemimpinan bersama kedua kepala negara, hubungan Tiongkok dan Indonesia akan terus tumbuh kuat dan dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam meningkatkan kesejahteraan dua bangsa, mendorong perdamaian dan stabilitas jangka panjang di kawasan Asia-Pasifik, membantu negara-negara sedang berkembang untuk bersatu dan bekerja sama, serta menjaga perdamaian, stabilitas dan kemakmuran dunia.  

Pulau Sumatera terletak di jalur lintas utama Selat Malaka, merupakan kawasan penting bagi kerja sama Tiongkok – Indonesia dalam pembangunan inisiatif “Sabuk dan Jalan”, dan juga merupakan salah satu kawasan di mana proyek-proyek unggulan seperti “Koridor Ekonomi Komprehensif Regional” dan “Dua Negara, Taman Kembar” berada. Sejak awal tahun ini, Konsulat Jenderal Tiongkok di Medan terus mendorong jalinan hubungan daerah dalam wilayah kerja konsuler dengan Tiongkok, dan hubungan dalam bidang kerja sama daerah, ekonomi dan perdagangan, serta pertukaran budaya terus menghasilkan pencapaian baru. Sejauh ini, saya secara berturut-turut telah mengunjungi daerah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) , Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), dan mencapai banyak kesepakatan untuk mempererat kerja sama dengan gubernur provinsi, walikota, bupati dan pejabat lainnya di semua tingkatan; dengan berbagai cara mendorong terlaksananya peringatan hubungan 20 (dua puluh) tahun antara Provinsi Sumut dan Provinsi Guangdong, Kota Medan dan Kota Chengdu, Kota Palembang dan Kota Zhangzhou; dalam hal mendorong pembentukan hubungan provinsi kembar antara Provinsi Kepri dengan Provinsi Fujian juga telah berhasil mencapai tahapan yang penting, membantu Provinsi Aceh dan Daerah Otonom Uighur Xinjiang serta Provinsi Sumbar dan Provinsi Yunnan dalam melaksanakan perundingan hubungan persahabatan yang substantif; melakukan kunjungan lapangan ke proyek alumina kawasan industri Nanshan Bintan, Kawasan Industri Bintan, Pusat Konservasi, Penelitian dan Inovasi Tanaman Obat Tiongkok-Indonesia dan proyek lainnya, dan melakukan pembicaraan secara mendalam dengan perusahaan modal asal Tiongkok terkait; menerima wawancara dari banyak media, menjalin komunikasi dengan tokoh-tokoh bidang pendidikan dan budaya, serta memperkenalkan hubungan Tiongkok dan Indonesia dan menantikan terjalinnya hubungan kerja sama di masa mendatang; melakukan pertemuan dengan lebih dari 130 (seratus tiga puluh) pemimpin dan perwakilan komunitas Tionghoa dari 40 (empat puluh) lebih perhimpunan utama masyarakat Tionghoa dalam daerah wilayah kerja konsuler, dan melakukan pembicaraan secara mendalam dengan pemimpin maupun perwakilan komunitas Tionghoa setempat pada saat mengunjungi satu daerah; menyumbangkan bahan kebutuhan pokok dan peralatan pencegahan Covid-19 kepada masyarakat berpendapatan rendah yang hidup dalam kesulitan dan kepada perkumpulan keagamaan di Provinsi Sumut, dan kegiatan lainnya. Melalui pelaksanaan kegiatan tersebut di atas, saya merasakan dengan sangat adanya antusias dan keinginan dari daerah-daerah dalam wilayah kerja konsuler untuk bekerja sama dengan Tiongkok, dan saya percaya ada banyak yang dapat dilakukan dalam wilayah kerja konsuler, ada potensi besar, ruang gerak yang luas dan prospek yang menjanjikan untuk memperdalam hubungan persahabatan dan realisasi kerja sama. Saya akan terus mengunjungi daerah provinsi dalam wilayah kerja konsuler, untuk memahami adat istiadat setempat serta mata pencaharian masyarakat dan kebutuhan terhadap pembangunan, mencari titik temu kepentingan antara daerah dalam wilayah kerja konsuler dengan Tiongkok, dan memperluas lebih lanjut jalinan kerja sama yang saling menguntungkan.

Pada langkah selanjutnya, Konsulat Jenderal Tiongkok di Medan akan bersama dengan semua lapisan masyarakat dalam wilayah kerja konsuler, sesuai dengan arah umum pembangunan bersama komunitas senasib sepenanggungan Tiongkok dan Indonesia yang ditetapkan oleh pimpinan dua negara, secara aktif mengimplemantasikan kesepakatan penting dan rencana kerja sama yang dicapai oleh kedua belah pihak, terus mendorong pengembangan hubungan persahabatan daerah Tiongkok dan Indonesia dan realisasi kerja sama dalam berbagai bidang, dan memberikan kontribusi penting dalam merealisasikan cetakan biru (blueprint) utama pembangunan dua negara untuk memperdalam hubungan kemitraan strategis komprehensif antara kedua negara.