Konjen Zhang Min Melakukan Kunjungan Kerja Ke Provinsi Kepri
2023-04-20 16:18

Pada tanggal 16 hingga 18 April 2023, Konsul Jenderal (Konjen) Tiongkok di Medan, Zhang Min dan istri bersama mengunjungi Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang berada di dalam wilayah kerja konsuler untuk melakukan kunjungan kerja, dan pada saat itu juga melakukan pertemuan dengan Gubernur Kepri Ansar Ahmad, Wali Kota Batam Muhammad Rudi, Dewan Pembina Yayasan Marga Huang Batam Bapak Citarso, Ketua Yayasan Prajna Harmonis Bapak Kasino serta para pemimpin perkumpulan komunitas Tionghoa lainnya, menghadiri Rapat Umum ke-4 (empat) dan acara pengukuhan pengurus baru Asosiasi Pengusaha Tiongkok Kepri Indonesia (APTKI), serta mengunjungi Kawasan Industri Panbil untuk melakukan peninjauan secara langsung. Ketua Harian Perhimpunan INTI (Indonesia Tionghoa) Pusat dr. Indra Wahidin dan istri beserta Konsul Bidang Konsuler Zhao Kunpeng juga ikut mendampingi dalam kunjungan tersebut.

Dalam pertemuan dengan Gubernur Kepri, Konjen Zhang Min mengatakan bahwa, Gubernur Ansar Ahmad sangat mementingkan dan secara aktif mendorong perwujudan kerja sama provinsi kembar (sister province) antara Provinsi Kepri dan Provinsi Fujian, dan Gubernur kedua propinsi sudah menandatangani Surat Penyataan Minat (Letter of Intent) untuk menjalin kerja sama, dan Konjen Zhang Min mengambil kesempatan ini untuk menyampaikan ucapan selamat atas kemajuan dalam jalinan kerja sama provinsi kembar yang berhasil dicapai oleh kedua belah pihak. Tahun lalu, kepala negara Tiongkok dan Indonesia bertemu sebanyak 2 (dua) kali dalam waktu setengah tahun, dan kedua belah pihak mencapai kesepakatan untuk menjadikan peringatan 10 (sepuluh) tahun pembentukan kemitraan strategis komprehensif Tiongkok – Indonesia di tahun ini sebagai peluang untuk menciptakan pola baru kerja sama tingkat tinggi. Pada bulan Oktober tahun lalu, Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-20 berhasil diselenggarakan, dan menghasilkan susunan cetak biru pembangunan Tiongkok lima tahun ke depan serta jangka waktu yang lebih lama lagi, dan juga membawa peluang baru bagi perkembangan lebih lanjut terhadap hubungan antara Tiongkok dan Indonesia. Provinsi Kepri memiliki keunggulan dalam bidang energi, sumber daya manusia serta letak geografisnya, dan dapat memainkan peran utama yang aktif dalam menyinergikan strategi pembangunan dua negara dan mendorong perwujudan kerja sama pragmatis. Dan sangat senang dapat melihat perusahaan-perusahaan modal Tiongkok terus datang untuk berinvestasi dan mendirikan usaha di Provinsi Kepri dan Kota Batam, serta berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi dan sosial serta pembukaan lapangan kerja bagi daerah setempat. Diharapkan Provinsi Kepri dan Provinsi Fujian mulai sekarang dapat terus meningkatkan hubungan persahabatan dan kerja sama yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak.

Gubernur Ansar Ahmad kembali menyambut baik kunjungan Konjen Zhang Min ke Provinsi Kepri, dan mengucapkan terima kasih kepada Konjen Zhang Min atas dukungan kuat untuk perwujudan kerja sama provinsi kembar antara Provinsi Kepri dan Provinsi Fujian, dan percaya bahwa hubungan kerja sama yang bersahabat antara kedua provinsi akan mendatangkan babak yang baru. Dinantikan untuk dapat sejalan dengan Provinsi Fujian, bersama mendorong jalinan hubungan dan kerja sama di berbagai bidang antara kedua provinsi untuk terus menghasilkan kemajuan yang baru.

Saat bertemu dengan Wali Kota Batam Muhammad Rudi, Konjen Zhang Min menyampaikan bahwa Kota Batam merupakan kawasan ekonomi khusus (KEK) yang paling awal dibentuk dan paling berkembang di Indonesia, khususnya Kawasan Pulau Rempang Eco-City yang telah menarik perhatian banyak perusahaan-perusahaan modal Tiongkok seperti Xinyi Glass Holdings Limited untuk datang berinvestasi. Konjen Tiongkok di Medan akan mendorong lebih banyak perusahaan-perusahaan yang berkemampuan dari Tiongkok serta wisatawan Tiongkok untuk datang berinvestasi dan berwisata, dan terus meningkatkan hubungan persahabatan dan kerja sama antara dua pihak di berbagai bidang. Kerja sama antar daerah dan persahabatan antar masyarakat merupakan landasan penting dan sumber kekuatan bagi hubungan dua negara, dan penandatanganan Surat Pernyataan Minat untuk menjalin kerja sama antara Provinsi Kepri dan Provinsi Fujian akan membuka jalan bagi perkembangan lebih lanjut hubungan kerja sama kota kembar antara kota-kota di Provinsi Kepri dengan kota-kota di Tiongkok. Kota Xiangyang di Provinsi Hubei, Tiongkok baru-baru ini mengusulkan untuk menjalin kerja sama kota kembar dengan Kota Batam, sehingga kedua daerah dapat menyelenggarakan hubungan pertukaran dan kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan, ilmu pengetahuan dan teknologi, budaya dan olahraga serta pariwisata. Diharapkan Wali Kota BatamBapak Muhammad Rudi akan secara secara aktif mempertimbangkan kerja sama kota kembar dengan Kota Xiangyang.

Wali Kota Muhammad Rudi menyampaikan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak investor maupun wisatawan Tiongkok yang datang berkunjung ke Batam, dan memberikan kontribusi besar bagi pembangunan infrastruktur serta perkembangan pariwisata lokal. Pemerintah Kota (Pemko) Batam akan terus menjunjung konsep “Kota Hijau dan Berkelanjutan”, menjadikan Pulau Rempang sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi Indonesia dan menarik lebih banyak perusahaan asing untuk berinvestasi. Kami menyambut baik lebih banyak perusahaan maupun wisatawan Tiongkok untuk datang berinvestasi dan berwisata di Batam, dan Pemko Batam akan secara serius mempertimbangkan dan mengkaji jalinan hubungan kerja sama kota kembar dengan Kota Xiangyang.

Konjen Zhang Min beserta rombongan juga meninjau Kawasan Industri Panbil, dan bertukar pandang dengan penanggung jawab pengembangan dan pengelolaan Kawasan Industri Panbil, Bapak Johanes Kennedy mengenai pembangunan kawasan, kondisi daya tarik investasi dan rencana pengembangan ke depan.

Pada kunjungan tersebut, Konjen Zhang Min juga melakukan pertemuan diskusi dengan para pemimpin perkumpulan komunitas Tionghoa seperti Yayasan Marga Huang, Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kepri, Yayasan Prajna Harmonis dan lainnya, dan memperkenalkan perkembangan negara Tiongkok dan hubungan antara Tiongkok dan Indonesia, dan mengatakan bahwa komunitas Tionghoa Kepri telah sejak lama melakukan banyak pekerjaan yang bermanfaat dalam meneruskan budaya tradisional Tionghoa, mempromosikan keramahtamahan yang baik, dan menghubungkan rasa persahabatan antar rekan sekampung halaman, dan diharapkan komunitas Tionghoa yang luas dapat terus mengeluarkan potensi kelebihan yang dimiliki, memperhatikan pembangunan dan perkembangan negara leluhur, dan berperan sebagai jembatan untuk terus memperdalam jalinan hubungan dan kerja sama antara Tiongkok dan Indonesia di berbagai bidang.

Saat menghadiri Rapat Umum ke-4 dan acara pengukuhan pengurus baru APTKI, Konjen Zhang Min menegaskan bahwa sejak APTKI didirikan pada tahun 2015, di bawah panduan Kedutaan Besar Tiongkok di Indonesia dan Kamar Dagang Tiongkok di Indonesia, dengan berpegang pada prinsip “kerja sama, inovasi, timbal balik, saling menguntungkan”, memberikan kontribusi positif dalam mendorong perusahaan yang menjadi anggota untuk bersatu dan bekerja sama, menggelar pertukaran informasi, membantu perusahaan untuk mengembangkan pasar baru, dan membangun citra yang baik dari perusahaan-perusahaan modal Tiongkok, juga diharapkan perusahaan modal Tiongkok dapat memanfaatkan peluang pemulihan ekonomi Tiongkok yang cepat dan perkembangan hubungan tingkat tinggi Tiongkok – Indonesia, dan mengkoordinasikan pembangunan dan keamanan, terus meningkatkan daya saing komprehensif, meneruskan semangat artisan sebuah negara besar, memperdalam kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan Provinsi Kepri, dan menghasilkan kontribusi baru untuk pembangunan bersama inisiatif “Sabuk dan Jalan” yang berkualitas tinggi antara Tiongkok dan Indonesia.

Li Guangjin, Ketua ke-4 APTKI mengatakan bahwa APTKI akan terus memperkuat perkembangan asosiasi, mendorong standarisasi, normalisasi dan spesialisasi bidang pelayanan, terus membantu pengembangan perusahaan modal Tiongkok, dan menghasilkan cerita lebih lanjut kisah perkembangan Tiongkok dan kisah kerja sama saling menguntungkan antara Tiongkok dan Indonesia. Pimpinan beberapa perusahaan modal Tiongkok yang ikut serta dalam rapat tersebut menggabungkan kondisi perkembangan dari proyek masing-masing dan berbagi pengalaman dan pemahaman dalam bidang pengembangan bisnis.